Sebuah kisah tentang rasa bersalah, keinginan tersembunyi, dan hubungan yang tak pernah seharusnya terjadi.
Bab 1 – Perempuan Bernama Maya
Aku tak pernah berniat selingkuh.
Setidaknya, tidak secara sadar.
Rumahku tenang. Terlalu tenang, mungkin.
Istriku—Nadya—perempuan kuat dan sukses.
Direktur sebuah agensi besar. Setiap hari penuh rapat, deadline, panggilan Zoom, dan koper kerja.
Dia mencintaiku, aku tahu itu. Tapi dalam beberapa tahun terakhir… aku tidak lagi merasakan dicintai.
Dan di tengah ruang yang semakin sepi, hadir sosok itu.
Maya.
Dia datang saat kami butuh asisten rumah tangga yang bisa tinggal.
Usianya 22. Latar belakang sederhana. Wajah bersih. Tubuh ramping, tak berlebihan. Suaranya pelan, nyaris selalu berbisik jika menjawab.
“Iya, Pak…”
“Sudah, Pak…”
“Mau saya buatkan teh?”
Tak pernah menatap mata terlalu lama.
Selalu menunduk jika bicara.
Tapi ada sesuatu dari caranya berjalan perlahan. Cara dia menyibak rambut dari kening.
Sesuatu yang entah kenapa… justru menarikku masuk ke ruang yang tak ingin kuakui.
