Bagian VI : Sentuhan Malam Suster Gita

Keesokan paginya, Adit bangun dengan ruangan yang kosong. Gita tidak ada. Tak ada jejak sweater, tak ada aroma kulit, tak ada kata perpisahan.

Hanya catatan kecil lain di atas bantal:

“Terima kasih sudah membuat aku merasa hidup. Tapi aku gak bisa jadi milik siapa pun… bahkan diriku sendiri. — Gita”

Adit membaca itu berkali-kali. Tapi tidak menangis.

Dia hanya diam. Karena dia tahu: bukan semua cinta harus dimiliki. Beberapa cinta… cukup dirasakan. Dan itu sudah lebih dari cukup.

EPILOG — Akhir yang Menggantung

Seminggu kemudian, Adit dipulangkan. Kakinya sudah pulih. Tapi hatinya… entah.

Dia mencoba menghubungi Gita, tapi nomor ponselnya tak aktif. Instagram-nya kosong. Semua jejaknya hilang—seolah Gita hanya datang ke hidupnya untuk memberi satu pesan:
Bahwa cinta bisa tumbuh di tempat paling tak terduga… dan bisa pergi sesaat sebelum kamu benar-benar siap melepaskan.

Dan kadang, cinta paling dalam… adalah yang tidak selesai.

💔 Akhir Cerita — atau Awal yang Tak Pernah Sempat Dimulai?

Scroll to Top